Wednesday, January 20, 2010

Arsitek Peradaban

Penulis: Anis Matta

Tulisan ini saya ambil dari buku Arsitek Peradaban karya Anis Matta….

Jiwa yang dapat bersatu adalah jiwa yang memiliki watak ”permadani”. Ia dapat diduduki oleh yang kecil dan besar, alim dan awam, remaja atau dewasa. Ia adalah jiwa yang besar, yang dapat ’merangkul’ dan ’menerima’ semua jenis watak manusia. Ia adalah jiwa yang digejolaki oleh keinginan kuat untuk memberi, memeperhatikan, merawat, mengembangkan, membahagiakan, dan mencintai.

Jiwa seperti itu sepenuhnya terbebas dari mimpi buruk kemahahebatan, kemahatahuan, keserbabisaan. Ia juga terbebas dari ketidakmampuan untuk menghargai, menilai dan mengetahui segi-segi positif dari karya dan kepribadian orang lain.

Jiwa seperti itu sepenuhnya merdeka dari ’narsisme’ individu atau kelompok. Maksdunya bahwa ia tidak mengukur kebaikan orang lain dari kadar manfaat yang ia peroleh dari orang itu. Tapi ia lebih melihat manfaat apa yang dapat ia berikan kepada orang tersebut. Ia juga tidak mengukur kebenaran atau keberhasilan seseorang atau kelompok berdasarkan apa yang ia ”inginkan” dari orang atau kelompok tersebut

0 comments:

Post a Comment